Selasa, 23 November 2010

BUTIR AIR DI KELOPAK BUNGA

dingin yang menggigit tulang
tak pernah membekukan hatimu
dalam doamu yang panjang
kau satukan hatimu dan hatiku
kau sudah lama berhitung waktu
untuk mulai hidup baru

butir-butir air menerpa kaca jendela
seberkas cahaya menerobos jiwa

bertahun ku nanti musim bunga
yang harumnya menyeruak semesta
kini kau hadir dengan tanya
kulunaskan segenap sangsimu
kini kau buka pagi dengan tawa
ku genap kan segala ragumu

butir-butir air bergulir di daun pintu
harapan membersit rasuki nurani

inilah anugrah dari-NYA
takkala rasa melintasi benua
melengkapi kalimat ke dalam alinea
menyurutkan kata jadi cerita
membukukan asa di angkasa

butir-butir air menetes di kelopak bunga
menebar wangi di rongga dada

makasih kirimannya Abie